1. Memilih sekolah lanjutan setelah
lulus SMP
Bagi kalian
yang bingung mau lanjutin stuy setelah lulus SMP, mungkin tulisan sederhana ini
bisa membantu kalian menentukan sekolah yang tepat setelah lulus SMP.
1. SMA
Sekolah menengah atas (disingkat SMA; bahasa Inggris: Senior High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun. SMA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah - yakni SD (atau sederajat) 6 tahun dan SMP (atau sederajat) 3 tahun - maskipun sejak tahun 2005 telah mulai diberlakukan program wajib belajar 12 tahun yang mengikut sertakan SMA di beberapa daerah, contohnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.[1]
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
2. SMK
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK,terdapat banyak sekali Program Keahlian.
- Program-program Keahlian :
1. Pertanian
2. Teknik 3. Farmasi dll.
1. Pertanian
1. Pertanian
Pada masa
penjajahan Belanda, lembaga yang menyelenggarakan pembinaan pertanian di Jawa
Barat adalah Provinciale Lanbouw Voorlichtings Dienst (LVD) yang dikepalai oleh
seorang Inspektur berkebangsaan Belanda yang disebut Landbouw inspecteur.
Lembaga ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1912. dan sekarang berdiri
tegak dan ini merupakan sejarah sekolah pertanian diindonesia, yang sekarang bernama
SMK-SPP Tanjungsari di Tanjungsari, Jawa Barat,indonesia. Dan Sekarang Sejolah
SMK-SPP Tanjungsari ini sedang Dirintis sebagai Sekolah Bertaraf Internasional,
dan sekolah ini menjadi Kebanggaan
bagi Pemerintah Prov Jawa barat, dan
sekarang masih dipercaya oleh gubernus jawa barat sebagai
sekolah koordinator sekolah
Pertanian Pembangunan Se jabar.
2. Teknik
Sekolah ini didirikan tahun 1992
untuk menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan pertama di
Indonesia yang menyelenggarakan Pendidikan Kejuruan dalam bidang
Teknik
Telekomunikasi yang mengkhususkan diri di program keahlian teknik
telekomunikasi
Seiring perkembangan kebutuhan dunia telekomunikasi, dikembangkan beberapa program keahlian lainnya sehingga saat ini terdapat empat program keahlian. Pada tahun 2000, lokasi sekolah dipindahkan dari Divisi Pelatihan PT. Telekomunikasi Indonesia di Tomang ke gedung baru di Jalan Daan Mogot KM 11 Jakarta Barat.
Secara operasional sekolah ini dikelola oleh Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) yang dibina Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (DEPDIKBUD) beserta PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom).
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta diharapkan menjadi "center of excellence" pendidikan menengah telekomunikasi di Indonesia dan lulusannya dapat mengisi lapangan kerja dalam bidang industri telekomunikasi.
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta mendapatkan sertifikat dari Internasional yaitu sertifikat WQA dan ISO serta Terakreditasi "A" di setiap Jurusan ,bahkan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta bisa dikatakan sebagai Sekolah Berstandar Internasional ( SBI ) dengan fasilitas sekolah yang sangat lengkap dan prestasi yang dapat dibanggakan.
3. Farmasi Tonggak sejarah kefarmasian di Indonesia pada umumnya diawali dengan pendidikan asisten apoteker. dan sekarang berlanjut dengan mendirikan SMK-SMK di indonesia.
Seiring perkembangan kebutuhan dunia telekomunikasi, dikembangkan beberapa program keahlian lainnya sehingga saat ini terdapat empat program keahlian. Pada tahun 2000, lokasi sekolah dipindahkan dari Divisi Pelatihan PT. Telekomunikasi Indonesia di Tomang ke gedung baru di Jalan Daan Mogot KM 11 Jakarta Barat.
Secara operasional sekolah ini dikelola oleh Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) yang dibina Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (DEPDIKBUD) beserta PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom).
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta diharapkan menjadi "center of excellence" pendidikan menengah telekomunikasi di Indonesia dan lulusannya dapat mengisi lapangan kerja dalam bidang industri telekomunikasi.
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta mendapatkan sertifikat dari Internasional yaitu sertifikat WQA dan ISO serta Terakreditasi "A" di setiap Jurusan ,bahkan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta bisa dikatakan sebagai Sekolah Berstandar Internasional ( SBI ) dengan fasilitas sekolah yang sangat lengkap dan prestasi yang dapat dibanggakan.
3. Farmasi Tonggak sejarah kefarmasian di Indonesia pada umumnya diawali dengan pendidikan asisten apoteker. dan sekarang berlanjut dengan mendirikan SMK-SMK di indonesia.
2.
Tips Memilih
Sekolah Lanjutan
Kakak ucapkan selamat kepada adik-adik yang telah menyelesaikan Ujian
Nasional. Kakak bantu do’a semoga kamu semua lulus sekolah. Nah……..sambil
nunggu pengumuman, daripada bengong atau ngelakukan hal-hal yang sia-sia dan
membuang-buang waktu, maka disini kakak mau berbagi tips tentang HOW TO CHOOSE
THE SCOOL? Bagaimana memilih sekolah? atau Piye milih sekolahan? atawa kepriben
milih sekolahan?mengapa sih kak, memilih sekolahan ajza pakai tips dan trik?
jawabanya adalah………..dung.dung.dung.dung………
Agar supaya kamu tidak “tersesat” pada sekolah yang asal-asalan dalam mengelola pendidikan yang pada ending-nya kamu bakal menyesal selama-lamanya………………….
catat tips dari kakak berikut ini;
SATU: Kenali diri kamu dulu sebelum nentuin kamu mau sekolah keMENONG?
maksud kakak, kamu tuh kepengene sekolah kejuruan apa sekolah umu?
kalau jawaban kamu NGGAK TAHU ALIAZ BINGUUUUUUNG………..maka ikuti tips kedua,
DUA: kamu minat kuliyah (bukan mikuli uyah atawa kuli payah), maksudnya setelah lulus SMA nanti kamu mau nerusin untuk kuliah apa nggak? apa pengen langsung kerza ajza? kalau emang ada gambaran ntar mau kuliah, maka pilih sekolah yang UMUM (SMU). bukan berarti kalau ke SMK nggak bisa ngelanjutkan kuliah……..mau kuliah ke SMK dulu juga boleh…..bisa………bagusssssssss.
EITZ…….dalam milih SMU kamu juga harus pakai strategi, kalau kamu masuk dalam strata PINTER BANGETZ, bolehlah kamu usahakan daftar ke SMA yang unggulan (tapi perlu diinget, sekarang ini sekolah unggulan biasanya MAHAL) kantong orang tua kamu tebel kagak? harus juga kamu perhatikan, sebab kalau kamu paksakan sekolah di sono, sementara ortu kamu bukan konglomerat tapi fukere, walau kamu pinter banget ntar kamu bakal kesulitan sendiri. YA BEGITULAH PENDIDIKAN DI NEGERI INDONESIA RAYA KITA INI. tahu sendiri kan?
LEBIH AFDHOL kalau kamu pilih sekolah yang udah mapan, ada jaringan ke perguruan tinggi (agar bisa masuk peserta bidik misi) tapi kamu juga bisa berprestasi di sekolah. KALAU KAMU GA PINTER BANGET terus sekolah di SMA sedang-sedang saja, maka kamu bisa ngejar prestasi, kalau bisa dapat peringkat atas tentu kamu akan diperhitungkan dalam daftar peserta nominasi masuk PT, asyikkan?
TAPI……………………………………….,kalau kamu kebetulan berasal dari keluarga pas-pasan, and ga ada gambaran untuk kuliah, maka pilihlah SMK (SMK BISA!!!), tentu karena alumni SMK lebih siap kerja. Usahakan juga masuk SMK yang usah nerapkan ISO. untuk apa? agar kamu terjamin lansung bisa dapat pekerjaan setelah lulus nanti……..
TIGA: Kalau kamu masuk dalam kategori gak begitu pinter (baca: nilai UN kamu jelek), kakak sarankan sekolah di sekolah keagamaan, macam MA-lah (Madrasah Aliyah).
pasti kamu akan bilang GAK GAUL KAK………
tunggu dulu………..
dengan sekolah di MA kita akan dapat banyak bekal untuk hidup di masyarakat. kamu bisa dapet ilmu untuk kebahagiaan dunia sekaligus kebahagiaan akhirat. ketimbang SEKOLAH DI SMA YANG GA JELAS,
lebih-lebih kalau kamu CEWEK……….dengan bersekolah di MA, KAMU BAKAL PUNYA BEKAL UNTUK menjadi wanita solihah, untuk melahirkan generasi yang SHOLIH-SHOLIHAH…
3.
KIAT
MENCARI SEKOLAH LANJUTAN
Oleh : Agus
Setyono D
Lulus dari SMP, mau kemana. Sebentar lagi kalian
harus menentukan pilihan, dan untuk memilih harus punya alasan. Sebagian besar
masyarakat dan orang tua cenderung memilih sekolah yang bermutu untuk
pendidikan anaknya, meskipun pemahaman “sekolah bermutu” itu sendiri sangat
fariatif, hal ini sangat bisa dipahami, karena sekolah adalah tempat dimana
orang tua dan peserta didik menggantungkan sejuta harapan untuk menggapai hari
depan yang cemerlang. Kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah, “dia
memilih misalnya sekolah “X”, karena banyak temannya yang sekolah disitu” atau
yang lebih fatal lagi “dari pada saya tidak sekolah” ini kelihatan hanya
asal-asalan dan tidak punya tujuan. Temannya mendaftar ke SMA, dia nimbrung, ke SMK juga nimbrung,
yang penting rame-rame bareng dan banyak teman. Jika kebimbangan ini kamu
rasakan, maka perlukan waktumu untuk konsultasi pada orangtua atau guru.
Mendaftar ke SMA atau ke SMK harus paham betul
alasannya. Kalian harus mantap dan bisa mempunyai alasan yang tepat mengapa
memilihnya. Berikut ini penulis berikan gambaran untuk bisa digunakan sebagi
pertimbangan.
Sekolah
Menengah Atas
Adalah sekolah yang didisain bahwa lulusannya nanti
HARUS melanjutnya ke Perguruan Tinggi (PT), artinya lulus SMA harus melanjutkan
ke PT. Ibarat kalian naik bus, maka pemberhentian kalian baru di halte belum di
terminal, kalau di halte harus mencari bus lagi ke jurusan yang kalian
inginkan. Demikian pula lulus SMA, baru sampai halte harus melanjutkan
perjalanan ke PT sesuai jurusan yang kalian inginkan.
Apa artinya ?, hal pertama yang kalian pertimbangkan
bila melanjutkan ke SMA adalah kemauan dan kemampuan kalian untuk tetap terus
belajar sampai kurang lebih 8 tahun terhitung sejak lulus SMP hingga lulus
sarjana tanpa hambatan. (3 tahun di SMA dan 4 – 5 tahun di PT). Ingat tidak
boleh putus, karena bila tidak dilanjutkan ke PT, maka kemampuan yang kalian
peroleh setelah lulus SMA barulah sekedar prasarat awal untuk masuk ke PT,
untuk itulah kurikulum SMA banyak teori dan proses pembelajaran banyak terjadi
di kelas/sekolah. Akibatnya lulusan SMA belum memiliki kemampuan dan keahlian
yang matang untuk terjun ke masyarakat alias belum siap kerja dan belum
mandiri. Jika hal ini terpaksa terjadi, maka atasi dengan belajar beberapa
ketrampilan, misalnya ikut kursus-kursus.
Selanjutnya karena harus belajar terus-menerus
hingga lulus PT, maka pertimbangkan tingkat kemampuan ekonomi orang tua kalian.
Masuk SMA hingga lulus PT membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu
komunikasikan dengan orang tua kalian dan jangan terlalu memaksakan diri.
Masalah ini bisa diatasi bila kalian benar-benar punya kemauan keras, mau
belajar serius sehingga memperoleh beasiswa dari sekolah atau kelak mau kuliah
sambil nyambi kerja dan tidak gengsi-gengsian, tentu orang tua akan bangga
dengan kalian, sudah terfikirkan ?
Sekolah Menengah Kejuruan
Adalah sekolah yang di disain lulusannya nanti bila
belum siap melanjutkan ke PT, sudah dapat bekerja, karena kurikulum yang
diberikan lebih banyak mengedepankan praktik dan mengolah ketrampilan siswa
dibanding teori. Sistem pendidikan ganda diberlakukan di SMK, artinya
pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah, melainkan juga di dunia industri
sesuai dengan jurusannya. Kalau di SMA hanya ada jurusan IPA dan IPS, tapi di
SMK ada banyak jurusan, misalnya : Otomotif, Listrik, Elektro, Bangunan, Perhotelan,
Kecantikan. Tata Boga, Tata Busana, Tekstil, Industri, dsb.
Lulus SMK sudah banyak diberikan ketrampilan,
targetnya tidak sekedar pelaksana (pekerja), namun bagaimana memanajemen
pekerja, sehingga tidak mengherankan bila lulusannya sudah berani buka bengkel
sepeda motor/mobil, buka konfeksi, salon kecantikan, service elektronik, Biro
Teknik Listrik, Catering, dsb. Ada juga beberapa SMK yang lulusannya telah
dipesan oleh beberapa perusahaan terkemuka untuk kontrak kerja. Disamping hal
diatas, bila lulus SMK tak bermaksud bekerja dan ingin melanjutkan ke PT, maka
peluang itupun sangat bisa terjadi, atau bekerja dulu, nanti setelah bekerja
bisa nyambi kuliah, itu juga bisa dilakukan.
Memilih SMA
atau SMK masing-masing punya kelebihan dan kelemahan. Bila kalian memilih SMA
karena sudah dibekali dengan teori yang banyak, maka kalian punya peluang lebih banyak dibanding SMK, bila akan
melanjutkan ke PT, misalnya : kedokteran, pertanian, peternakan, ekonomi,
hukum, teknik, tata negara, pertambangan, ilmu murni, keguruan, sastra,
komputer, dsb. Sedang lulusan SMK peluang melanjutkan ke PT biasanya sesuai
dengan jurusan yang diambil waktu di SMK, artinya peluang memilih jurusan ke PT
terbatas, sebut saja seorang lulusan SMK jurusan banguan kecil kemungkin dapat
diterima di jurusan kedokteran.
Setelah
mantap menentukan pilihan, kini tinggal memilih
SMA atau SMK mana kalian harus mendaftar. Memilih sekolah memang
gampang-gampang susah, jika salah pilih maka akan banyak menyita waktu dan
biaya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mendaftar. Berikut
penulis berikan tips, yang dapan digunakan sebagai pertimbangan dalam mencari
sekolahan.
Jangan
terlalu beranggapan bahwa sekolah negeri lebih murah dan berkualitas. Banyak
masyarakat menilai bahwa, Sekolah Negeri adalah sekolah yang menjunjung tinggi
mutu, bayarnya murah, gedungnya mewah, peralatannya lengkap, gurunya hebat,
apalagi berlabel RSBI, semakin meningkatkan nilai gengsi. Anggapan ini tidak
seluruhnya benar, karena ada juga sekolah swasta dengan pengelolaan manajemen
yang benar dan professional dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Ingat kriteria mutu tidak diukur dari
megahnya gedung dan status sekolah, melainkan sejauh mana sekolah dapat menghasilkan
lulusan yang hebat, berkualitas dan siap berkompetisi, perhatikan ini dengan
baik.
Jangan
percaya pada brosur. Semua yang ada pada brosur biasanya dibuat semenarik
mungkin, tidak sesuai dengan aslinya. Sebaiknya datang sendiri ke sekolah yang
akan dituju dan cari informasi selengkap-lengkapnya. Sempatkan waktu untuk
mengenal sekolah secara lengkap, masuk ke lingkungan sekolah, lihat kelengkapan
sarananya, tanyakan pada orang yang anda jumpai tentang keadaan sekolah. Tak
perlu malu karena dari situlah anda nanti akan didewasakan.
Pilih program keahlian atau Jurusan sesuai
dengan keinginan dan prospek di masa depan. Jangan memilih suatu program
keahlian karena ikut-ikutan atau karena program keahlian tersebut sedang
digemari. Pilih suatu program keahlian yang dalam jangka panjang masih
diperlukan.Pertimbangkan letak geografis sekolah.
Pilih
sekolah yang terdekat dari tempat tinggal. Jarak yang jauh akan menyulitkan
kalian datang tepat waktu, akibatnya akan sering terlambat dan mengganggu
proses belajar, disamping itu beberapa kegiatan yang diadakan sekolah akan
jarang diikuti bila jaraknya terlalu jauh.
Pertimbangkan jenjang akreditasi sekolah. Sekolah yang terakreditasi A,
seharusnya lebih baik dari yang yang terakreditasi B apalagi yang C. Penetapan
akreditasi mengambarkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki sekolah, misalnya
: manajemen pengelolaan, layanan, keadaan tenaga guru, kinerja, mutu lulusan,
kelengkapan infrastruktur yang dimiliki sekolah, dsb. Yang berhak menetapkan
nilai akreditasi sekolah adalah tim khusus dari propinsi, dan hasilnya harus di
tuliskan di papan nama sekolah, misalnya “SMA Suka Maju” terakreditasi A.
Pertimbangkan kebutuhan dana. Tidak salah kalian memilih sekolah terbaik
sesuai dengan biaya yang sudah direncanakan, namun perlu juga untuk mempertimbangkan
biaya kelanjutannya. Memilih sekolah semata-mata dari "murah"-nya
juga kurang bijaksana, karena bila kualitasnya rendah berarti kalian juga
membayar mahal untuk sesuatu yang tak berguna. Memiliki sekolah mahal karena
merasa bergengsi juga kurang tepat karena belum tentu hal itu merupakan hal dan
pilihan terbaik untuk Anda.
Pertimbangkan ketertiban sekolah dan porsi pendidikan Agama (penanaman
akhlak dan moral). Kalian tentu menginginkan belajar di tempat yang aman dan
nyaman. Kondisi sekolah yang nyaman, teduh, tenang, tertib dan lingkungan yang
bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran. Berbeda dengan
suasana sekolah yang terkesan kumuh, gersang, gaduh, penempatan perabot sekolah
yang semrawut, dan tidak ada kedisiplinan yang diterapkan, maka proses belajar
mengajar akan banyak terganggu dan kurang optimal hasilnya. Kata kuncinya,
siswa di sekolah harus merasa senang dan betah seperti ketika berada di
rumahnya sendiri. Pastikan nuansa kehidupan dengan menjunjung tinggi norma
nilai, santun, bersahaja, mencari dan member yang terbaik, terpampang dalam
tata kehidupan sekolah.
4.
Menentukan
program studi yang cocok
Yang harus ditanyakan sebelum memilih program studi
Preferensi pribadi dan program studi yang ditawarkan
universitas sangat beragam, maka tidak mungkin untuk memberi bimbingan yang
komprehensif tentang pilihan program studi yang paling cocok. Namun, dalam
membuat keputusan, Anda harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
dengan penuh keyakinan:
Apakah saya memiliki informasi yang cukup tentang
program studi ini?
Kapan program studi itu akan dimulai? (Maret atau
Juli)?
Apakah saya mengetahui struktur program, terutama
untuk modul-modul yang diwajibkan dan pilihan?
Manakah universitas yang menawarkan program studi
itu?
Apakah program studi mensyaratkan kemampuan
barbahasa Inggris yang sangat baik?
Apakah program studi itu mendukung jalur karir saya?
Apa prospek karir saya setelah lulus dari program
studi ini?
Apakah saya mempunyai teman-teman yang tertarik atau
yang sudah mengambil program studi ini?
Berapakah biaya yang diperlukan untuk program studi
ini?
Apakah saya benar-benar ingin belajar di
universitas? Apakah selalu ada cara lain untuk mendapatkan pengetahuan yang
saya butuhkan?
Apakah saya memiliki latar belakang dan hasil
akademis yang baik untuk menujang keingian saya untuk mengambil program studi
ini di universitas?
PROGRAM STUDI YANG DIAKUI DI NEGARA ANDA
Walaupun tidak mudah untuk mengetahui program studi
yang sudah diakui di negara asal Anda, tetapi Anda perlu untuk mengetahui
tentang hal ini karena ini menyangkut masa depan Anda di dalam mencari
pekerjaan di negara asal Anda setelah Anda lulus dari program studi
tersebut. Dan apa yang terjadi jika Anda
harus kembali ke negara Anda sebelum
Anda menyelesaikan program studi Anda? Apakah program studi ini dapat
dilanjutkan di negara asal Anda dengan mentransfer indeks prestasi Anda dari
universitas yang Anda tinggalkan ini?
Silahkan hubungi konselor AUG untuk informasi lebih
lanjut dan untuk mendapatkan informasi untuk menentukan universitas pilihan.
Daftar Program Studi yang mungkin menarik minat ANDA
:
1. Ilmu
Pertanian, Hewan dan Lingkungan Hidup
2. Arsitektur
dan Ilmu Bangunan
3. Ilmu
Sosial dan Budaya
4. Ilmu
Bisnis dan Perdagangan
5. Ilmu
Komunikasi dan Seni Rupa
6. Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi
7. Ilmu
Pendidikan
8. Ilmu
Teknik
9. Ilmu
Kesehatan dan Perawat
10. Hukum
11. Ilmu
Kedokteran dan Kedokteran Gigi
12. Ilmu
Farmasi dan Kedokteran
5.
Pilihan
Setelah Lulus Sekolah
Mendengar dan melihat bahwa kita lulus ujian sekolah
tentu bangga dan bahagia. Tapi berapa banyak dari lulusan SMA yang tidak bisa
melanjutkan studi ke tingkat Strata Satu (S1) karena alasan ekonomi?
Karena alasan ekonomi tersebut, maka banyak dari
mereka langsung mencari kerja untuk meringankan beban mereka. Sebelum mulai
melamar pekerjaan alangkah baiknya apabila kamu mengetahui minat dan
kepribadian kamu, sehingga kamu senang dengan pekerjaan kamu nantinya. Beberapa
hal berikut semoga membantu dan sebagai tambahan pertimbangan pilihan kamu
setelah lulus SMA :
Coba ketahui minat dan kepribadian kamu
dengan mengikuti tes minat dan kepribadian online. Silahkan googling sendiri
yaa. Dengan mengetahui minat dan kepribadian yang kamu miliki, kamu dapat
memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat, hobi dan kepribadian kamu.
Sebelum
mengajukan lamaran pekerjaan, bacalah persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan
perusahaan. Pekerjaan tersebut mengharuskan pelamarnya berijazah minimal S1 apa
tidak, dan lain sebagainya. Carilah pekerjaan yang tidak membutuhkan gelar sarjana,
contohnya perusahaan yang menawarkan magang terlebih dahulu sebelum bekerja.
Ikut
kursus sesuai minat dan kepribadian dari hasil tes kepribadian dan minat pada
nomor satu diatas. Siapa tahu setelah ikut kursus kamu dapat membuka lapangan
pekerjaan, paling tidak pekerjaan buat diri kamu sendiri bukan?
Kalau kamu
suka pendidikan militer, tidak ada salahnya daftar militer. Dari pendidikan
militer kamu akan dilatih berbagai macam ketrampilan, berdisiplin dan bekerja
keras. Selain itu kamu akan mendapatkan bayaran dari kemiliteran selama
pendidikan militer, enak-kan belajar ketrampilan dibayar pula.
Menjadi
wirausaha mandiri. Apa keuntungan menjadi wirausaha mandiri? dengan menjadi
wirausaha mandiri kamu mempunyai dan bisa mengontrol waktu kamu sendiri.
Apabila menjadi wirausaha mandiri menjadi pilihan kamu setelah lulus SMA, maka
kamu harus disiplin, serius dan fokus pada usaha baru kamu. Ingat bahwa tidak
ada kesuksesan yang diraih dengan mudah tanpa disiplin, serius dan tekun
menjalaninya.
6. SETELAH LULUS SMA KEMANA
M. Musrofi
Saat ini, para siswa kelas 3 SMA mulai memikirkan
kelanjutan pendidikannya. Begitu juga
dengan orang tua siswa. Tidak sedikit antara orang tua dan anak yang konflik
akibat pilihan siswa berbeda dengan pilihan si anak.
Karena itu langkah pertama dalam proses pemilihan
kelanjutan pendidikan tersebut adalah orang tua dan anak menyamakan persepsi
lebih dahulu mengenai apa dasar yang paling penting dalam pemilihan kelanjutan
pendidikan tersebut. Menurut saya, dasar
pemlihan kelanjutan pendidikan yang paling penting adalah kesesuaian antara
bakat (talents) dan minat (passion) dengan jurusan atau program studi yang akan
dipilih. Mengapa demikian? Begitu panjang lebar alasannya, yang tidak mungkin
diurai di artikel ini.
Namun, dari sekian banyak alasan tersebut ada
beberapa alasan yang bisa ditulis di sini, yakni:
Hasil penelitian Stanley menunjukkan bahwa 81% dari
733 pengusaha dan profesional sukses memilih profesi, karir, atau usaha yang
memungkinkan penggunaan bakat atau potensi mereka sepenuhnya. Juga menurut ahli
psikologi bisnis Butler & Waldroop yang mengatakan bahwa,” Jika Anda
mengubah bakat menjadi aktivitas bisnis atau profesi, maka Anda telah menemukan
jenis bisnis atau profesi terbaik.”
Setelah ada persamaan persepsi mengenai dasar
pemilihan kelanjutan pendidikan tersebut, maka langkah kedua adalah orang tua dan
anak berusaha semaksimal mungkin untuk mengenali apa bakat dan minat si anak.
Ada yang mudah mengenali bakat dan minat, ada juga yang sangat sulit
mengenalinya.
Ada sebuah kasus nyata, dimana kedua orang tua dan
anaknya menemui saya. Orang tua si anak, terutama, ibunya, sangat menginginkan
agar anaknya kuliah di program studi kedokteran. Tetapi si anak merasa kurang
“sreg” dengan keinginan orang tua tersebut.
Setelah diskusi dengan kami cukup lama, maka
akhirnya si orang tua dan anak memiliki persepsi bahwa yang paling penting
adalah kesesuaian bakat dan minat si anak dengan pilihan program studi.
Nah, setelah ada kesamaan persepsi barulah si orang
tua dan anak berupaya mengenali bakat dan minat si anak. Setelah diskusi lagi,
ternyata si anak lebih berbakat dan berminat di jurusan atau program studi
arsitek. Kemudian dengan kata-kata yang tulus akhirnya ibu si anak tadi
mengatakan,”Kalau begitu, saya berharap agar menantu saya saja nanti yang
dokter…”
Langkah ketiga adalah bahwa yang penting bukan
memilih perguruan tinggi mana, tetapi yang dijadikan prioritas pilihan adalah
jurusan atau program studi. Karena tidak sedikit para lulusan SMA yang lebih
memilih perguruan tinggi dari pada jurusan. Para lulusan SMA yang “frustasi”,
sering mengatakan“yang penting bisa diterima di perguruan tinggi ‘X’, tidak
peduli jurusan atau program studi apa.” Nampaknya –meski dalam kondisi frutasi-
kata-kata ini perlu diubah menjadi “yang penting adalah memilih jurusan atau
program studi yang sesuai bakat dan minat, tidak peduli di perguruan tinggi
apa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar