Selasa, 22 Mei 2012

Tips Memilih Jurusan di SMP


1.      Memilih sekolah lanjutan setelah lulus SMP
Bagi kalian yang bingung mau lanjutin stuy setelah lulus SMP, mungkin tulisan sederhana ini bisa membantu kalian menentukan sekolah yang tepat setelah lulus SMP.




1. SMA

Sekolah menengah atas (disingkat SMA;
bahasa Inggris: Senior High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti
Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun. SMA tidak termasuk program
wajib belajar pemerintah - yakni SD (atau sederajat) 6 tahun dan SMP (atau sederajat) 3 tahun - maskipun sejak tahun 2005 telah mulai diberlakukan program wajib belajar 12 tahun yang mengikut sertakan SMA di beberapa daerah, contohnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.[1]
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya
otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

2. SMK
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK,terdapat banyak sekali Program Keahlian.
  • Program-program Keahlian :
1. Pertanian 2. Teknik 3. Farmasi dll.
1. Pertanian
Pada masa penjajahan Belanda, lembaga yang menyelenggarakan pembinaan pertanian di Jawa Barat adalah Provinciale Lanbouw Voorlichtings Dienst (LVD) yang dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda yang disebut Landbouw inspecteur. Lembaga ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1912. dan sekarang berdiri tegak dan ini merupakan sejarah sekolah pertanian diindonesia, yang sekarang bernama SMK-SPP Tanjungsari di Tanjungsari, Jawa Barat,indonesia. Dan Sekarang Sejolah SMK-SPP Tanjungsari ini sedang Dirintis sebagai Sekolah Bertaraf Internasional, dan sekolah ini menjadi Kebanggaan
bagi Pemerintah Prov Jawa barat, dan sekarang masih dipercaya oleh gubernus jawa barat sebagai
sekolah koordinator sekolah Pertanian Pembangunan Se jabar.
2. Teknik
Sekolah ini didirikan tahun 1992 untuk menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Pendidikan Kejuruan dalam bidang
Teknik Telekomunikasi yang mengkhususkan diri di program keahlian teknik telekomunikasi
Seiring perkembangan kebutuhan dunia telekomunikasi, dikembangkan beberapa program keahlian lainnya sehingga saat ini terdapat empat program keahlian. Pada tahun 2000, lokasi sekolah dipindahkan dari Divisi Pelatihan PT. Telekomunikasi Indonesia di Tomang ke gedung baru di Jalan Daan Mogot KM 11 Jakarta Barat.
Secara operasional sekolah ini dikelola oleh Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) yang dibina Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (DEPDIKBUD) beserta PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom).
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta diharapkan menjadi "center of excellence" pendidikan menengah telekomunikasi di Indonesia dan lulusannya dapat mengisi lapangan kerja dalam bidang industri telekomunikasi.
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta mendapatkan sertifikat dari Internasional yaitu sertifikat WQA dan ISO serta Terakreditasi "A" di setiap Jurusan ,bahkan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta bisa dikatakan sebagai Sekolah Berstandar Internasional ( SBI ) dengan fasilitas sekolah yang sangat lengkap dan prestasi yang dapat dibanggakan.
3. Farmasi Tonggak sejarah kefarmasian di Indonesia pada umumnya diawali dengan pendidikan asisten apoteker. dan sekarang berlanjut dengan mendirikan
SMK-SMK di indonesia.

2.     Tips Memilih Sekolah Lanjutan

Posted on May 2, 2011. Filed under: Uncategorized |
Kakak ucapkan selamat kepada adik-adik yang telah menyelesaikan Ujian Nasional. Kakak bantu do’a semoga kamu semua lulus sekolah. Nah……..sambil nunggu pengumuman, daripada bengong atau ngelakukan hal-hal yang sia-sia dan membuang-buang waktu, maka disini kakak mau berbagi tips tentang HOW TO CHOOSE THE SCOOL? Bagaimana memilih sekolah? atau Piye milih sekolahan? atawa kepriben milih sekolahan?
mengapa sih kak, memilih sekolahan ajza pakai tips dan trik?
jawabanya adalah………..dung.dung.dung.dung………
Agar supaya kamu tidak “tersesat” pada sekolah yang asal-asalan dalam mengelola pendidikan yang pada ending-nya kamu bakal menyesal selama-lamanya………………….
catat tips dari kakak berikut ini;
SATU:  Kenali diri kamu dulu sebelum nentuin kamu mau sekolah keMENONG?
maksud kakak, kamu tuh kepengene sekolah kejuruan apa sekolah umu?
kalau jawaban kamu NGGAK TAHU ALIAZ BINGUUUUUUNG………..maka ikuti tips kedua,
DUA: kamu minat kuliyah (bukan mikuli uyah atawa kuli payah), maksudnya setelah lulus SMA nanti kamu mau nerusin untuk kuliah apa nggak? apa pengen langsung kerza ajza? kalau emang ada gambaran ntar mau kuliah, maka pilih sekolah yang UMUM (SMU). bukan berarti kalau ke SMK nggak bisa ngelanjutkan kuliah……..mau kuliah ke SMK dulu juga boleh…..bisa………bagusssssssss.
EITZ…….dalam milih SMU kamu juga harus pakai strategi, kalau kamu masuk dalam strata PINTER BANGETZ, bolehlah kamu usahakan daftar ke SMA yang unggulan (tapi perlu diinget, sekarang ini sekolah unggulan biasanya MAHAL) kantong orang tua kamu tebel kagak? harus juga kamu perhatikan, sebab kalau kamu paksakan sekolah di sono, sementara ortu kamu bukan konglomerat tapi fukere, walau kamu pinter banget ntar kamu bakal kesulitan sendiri. YA BEGITULAH PENDIDIKAN DI NEGERI INDONESIA RAYA KITA INI. tahu sendiri kan?
LEBIH AFDHOL kalau kamu pilih sekolah yang udah mapan, ada jaringan ke perguruan tinggi (agar bisa masuk peserta bidik misi) tapi kamu juga bisa berprestasi di sekolah. KALAU KAMU GA PINTER BANGET terus sekolah di SMA sedang-sedang saja, maka kamu bisa ngejar prestasi, kalau bisa dapat peringkat atas tentu kamu akan diperhitungkan dalam daftar peserta nominasi masuk PT, asyikkan?
TAPI……………………………………….,kalau kamu kebetulan berasal dari keluarga pas-pasan, and ga ada gambaran untuk kuliah, maka pilihlah SMK (SMK BISA!!!), tentu karena alumni SMK lebih siap kerja. Usahakan juga masuk SMK yang usah nerapkan ISO. untuk apa? agar kamu terjamin lansung bisa dapat pekerjaan setelah lulus nanti……..
TIGA: Kalau kamu masuk dalam kategori gak begitu pinter (baca: nilai UN kamu jelek), kakak sarankan sekolah di sekolah keagamaan, macam MA-lah (Madrasah Aliyah).
pasti kamu akan bilang GAK GAUL KAK………
tunggu dulu………..
dengan sekolah di MA kita akan dapat banyak bekal untuk hidup di masyarakat. kamu bisa dapet ilmu untuk kebahagiaan dunia sekaligus kebahagiaan akhirat. ketimbang SEKOLAH DI SMA YANG GA JELAS,
lebih-lebih kalau kamu CEWEK……….dengan bersekolah di MA, KAMU BAKAL PUNYA BEKAL UNTUK menjadi wanita solihah, untuk melahirkan generasi yang SHOLIH-SHOLIHAH…

3.      KIAT MENCARI SEKOLAH LANJUTAN
Oleh  : Agus Setyono D
Lulus dari SMP, mau kemana. Sebentar lagi kalian harus menentukan pilihan, dan untuk memilih harus punya alasan. Sebagian besar masyarakat dan orang tua cenderung memilih sekolah yang bermutu untuk pendidikan anaknya, meskipun pemahaman “sekolah bermutu” itu sendiri sangat fariatif, hal ini sangat bisa dipahami, karena sekolah adalah tempat dimana orang tua dan peserta didik menggantungkan sejuta harapan untuk menggapai hari depan yang cemerlang. Kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah, “dia memilih misalnya sekolah “X”, karena banyak temannya yang sekolah disitu” atau yang lebih fatal lagi “dari pada saya tidak sekolah” ini kelihatan hanya asal-asalan dan tidak punya tujuan. Temannya mendaftar  ke SMA, dia nimbrung, ke SMK juga nimbrung, yang penting rame-rame bareng dan banyak teman. Jika kebimbangan ini kamu rasakan, maka perlukan waktumu untuk konsultasi pada orangtua atau guru.
Mendaftar ke SMA atau ke SMK harus paham betul alasannya. Kalian harus mantap dan bisa mempunyai alasan yang tepat mengapa memilihnya. Berikut ini penulis berikan gambaran untuk bisa digunakan sebagi pertimbangan.
 Sekolah Menengah Atas
Adalah sekolah yang didisain bahwa lulusannya nanti HARUS melanjutnya ke Perguruan Tinggi (PT), artinya lulus SMA harus melanjutkan ke PT. Ibarat kalian naik bus, maka pemberhentian kalian baru di halte belum di terminal, kalau di halte harus mencari bus lagi ke jurusan yang kalian inginkan. Demikian pula lulus SMA, baru sampai halte harus melanjutkan perjalanan ke PT sesuai jurusan yang kalian inginkan.
Apa artinya ?, hal pertama yang kalian pertimbangkan bila melanjutkan ke SMA adalah kemauan dan kemampuan kalian untuk tetap terus belajar sampai kurang lebih 8 tahun terhitung sejak lulus SMP hingga lulus sarjana tanpa hambatan. (3 tahun di SMA dan 4 – 5 tahun di PT). Ingat tidak boleh putus, karena bila tidak dilanjutkan ke PT, maka kemampuan yang kalian peroleh setelah lulus SMA barulah sekedar prasarat awal untuk masuk ke PT, untuk itulah kurikulum SMA banyak teori dan proses pembelajaran banyak terjadi di kelas/sekolah. Akibatnya lulusan SMA belum memiliki kemampuan dan keahlian yang matang untuk terjun ke masyarakat alias belum siap kerja dan belum mandiri. Jika hal ini terpaksa terjadi, maka atasi dengan belajar beberapa ketrampilan, misalnya ikut kursus-kursus.
Selanjutnya karena harus belajar terus-menerus hingga lulus PT, maka pertimbangkan tingkat kemampuan ekonomi orang tua kalian. Masuk SMA hingga lulus PT membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu komunikasikan dengan orang tua kalian dan jangan terlalu memaksakan diri. Masalah ini bisa diatasi bila kalian benar-benar punya kemauan keras, mau belajar serius sehingga memperoleh beasiswa dari sekolah atau kelak mau kuliah sambil nyambi kerja dan tidak gengsi-gengsian, tentu orang tua akan bangga dengan kalian, sudah terfikirkan ?

Sekolah Menengah Kejuruan
Adalah sekolah yang di disain lulusannya nanti bila belum siap melanjutkan ke PT, sudah dapat bekerja, karena kurikulum yang diberikan lebih banyak mengedepankan praktik dan mengolah ketrampilan siswa dibanding teori. Sistem pendidikan ganda diberlakukan di SMK, artinya pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah, melainkan juga di dunia industri sesuai dengan jurusannya. Kalau di SMA hanya ada jurusan IPA dan IPS, tapi di SMK ada banyak jurusan, misalnya : Otomotif, Listrik, Elektro, Bangunan, Perhotelan, Kecantikan. Tata Boga, Tata Busana, Tekstil, Industri, dsb.
Lulus SMK sudah banyak diberikan ketrampilan, targetnya tidak sekedar pelaksana (pekerja), namun bagaimana memanajemen pekerja, sehingga tidak mengherankan bila lulusannya sudah berani buka bengkel sepeda motor/mobil, buka konfeksi, salon kecantikan, service elektronik, Biro Teknik Listrik, Catering, dsb. Ada juga beberapa SMK yang lulusannya telah dipesan oleh beberapa perusahaan terkemuka untuk kontrak kerja. Disamping hal diatas, bila lulus SMK tak bermaksud bekerja dan ingin melanjutkan ke PT, maka peluang itupun sangat bisa terjadi, atau bekerja dulu, nanti setelah bekerja bisa nyambi kuliah, itu juga bisa dilakukan.
 Memilih SMA atau SMK masing-masing punya kelebihan dan kelemahan. Bila kalian memilih SMA karena sudah dibekali dengan teori yang banyak, maka kalian punya peluang  lebih banyak dibanding SMK, bila akan melanjutkan ke PT, misalnya : kedokteran, pertanian, peternakan, ekonomi, hukum, teknik, tata negara, pertambangan, ilmu murni, keguruan, sastra, komputer, dsb. Sedang lulusan SMK peluang melanjutkan ke PT biasanya sesuai dengan jurusan yang diambil waktu di SMK, artinya peluang memilih jurusan ke PT terbatas, sebut saja seorang lulusan SMK jurusan banguan kecil kemungkin dapat diterima di jurusan kedokteran.
 Setelah mantap menentukan pilihan, kini tinggal memilih  SMA atau SMK mana kalian harus mendaftar. Memilih sekolah memang gampang-gampang susah, jika salah pilih maka akan banyak menyita waktu dan biaya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mendaftar. Berikut penulis berikan tips, yang dapan digunakan sebagai pertimbangan dalam mencari sekolahan.
    Jangan terlalu beranggapan bahwa sekolah negeri lebih murah dan berkualitas. Banyak masyarakat menilai bahwa, Sekolah Negeri adalah sekolah yang menjunjung tinggi mutu, bayarnya murah, gedungnya mewah, peralatannya lengkap, gurunya hebat, apalagi berlabel RSBI, semakin meningkatkan nilai gengsi. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, karena ada juga sekolah swasta dengan pengelolaan manajemen yang benar dan professional  dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Ingat kriteria mutu tidak diukur dari megahnya gedung dan status sekolah, melainkan sejauh mana sekolah dapat menghasilkan lulusan yang hebat, berkualitas dan siap berkompetisi, perhatikan ini dengan baik.
    Jangan percaya pada brosur. Semua yang ada pada brosur biasanya dibuat semenarik mungkin, tidak sesuai dengan aslinya. Sebaiknya datang sendiri ke sekolah yang akan dituju dan cari informasi selengkap-lengkapnya. Sempatkan waktu untuk mengenal sekolah secara lengkap, masuk ke lingkungan sekolah, lihat kelengkapan sarananya, tanyakan pada orang yang anda jumpai tentang keadaan sekolah. Tak perlu malu karena dari situlah anda nanti akan didewasakan.
    Pilih program keahlian atau Jurusan sesuai dengan keinginan dan prospek di masa depan. Jangan memilih suatu program keahlian karena ikut-ikutan atau karena program keahlian tersebut sedang digemari. Pilih suatu program keahlian yang dalam jangka panjang masih diperlukan.Pertimbangkan letak geografis sekolah.
    Pilih sekolah yang terdekat dari tempat tinggal. Jarak yang jauh akan menyulitkan kalian datang tepat waktu, akibatnya akan sering terlambat dan mengganggu proses belajar, disamping itu beberapa kegiatan yang diadakan sekolah akan jarang diikuti bila jaraknya terlalu jauh.
    Pertimbangkan jenjang akreditasi sekolah. Sekolah yang terakreditasi A, seharusnya lebih baik dari yang yang terakreditasi B apalagi yang C. Penetapan akreditasi mengambarkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki sekolah, misalnya : manajemen pengelolaan, layanan, keadaan tenaga guru, kinerja, mutu lulusan, kelengkapan infrastruktur yang dimiliki sekolah, dsb. Yang berhak menetapkan nilai akreditasi sekolah adalah tim khusus dari propinsi, dan hasilnya harus di tuliskan di papan nama sekolah, misalnya “SMA Suka Maju” terakreditasi A.
    Pertimbangkan kebutuhan dana. Tidak salah kalian memilih sekolah terbaik sesuai dengan biaya yang sudah direncanakan, namun perlu juga untuk mempertimbangkan biaya kelanjutannya. Memilih sekolah semata-mata dari "murah"-nya juga kurang bijaksana, karena bila kualitasnya rendah berarti kalian juga membayar mahal untuk sesuatu yang tak berguna. Memiliki sekolah mahal karena merasa bergengsi juga kurang tepat karena belum tentu hal itu merupakan hal dan pilihan terbaik untuk Anda.
    Pertimbangkan ketertiban sekolah dan porsi pendidikan Agama (penanaman akhlak dan moral). Kalian tentu menginginkan belajar di tempat yang aman dan nyaman. Kondisi sekolah yang nyaman, teduh, tenang, tertib dan lingkungan yang bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran. Berbeda dengan suasana sekolah yang terkesan kumuh, gersang, gaduh, penempatan perabot sekolah yang semrawut, dan tidak ada kedisiplinan yang diterapkan, maka proses belajar mengajar akan banyak terganggu dan kurang optimal hasilnya. Kata kuncinya, siswa di sekolah harus merasa senang dan betah seperti ketika berada di rumahnya sendiri. Pastikan nuansa kehidupan dengan menjunjung tinggi norma nilai, santun, bersahaja, mencari dan member yang terbaik, terpampang dalam tata kehidupan sekolah.
4.     Menentukan program studi yang cocok

Yang harus ditanyakan sebelum memilih program studi
Preferensi pribadi dan program studi yang ditawarkan universitas sangat beragam, maka tidak mungkin untuk memberi bimbingan yang komprehensif tentang pilihan program studi yang paling cocok. Namun, dalam membuat keputusan, Anda harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan penuh keyakinan:

Apakah saya memiliki informasi yang cukup tentang program studi ini?
Kapan program studi itu akan dimulai? (Maret atau Juli)?
Apakah saya mengetahui struktur program, terutama untuk modul-modul yang diwajibkan dan pilihan?
Manakah universitas yang menawarkan program studi itu?
Apakah program studi mensyaratkan kemampuan barbahasa Inggris yang sangat baik?
Apakah program studi itu mendukung jalur karir saya?
Apa prospek karir saya setelah lulus dari program studi ini?
Apakah saya mempunyai teman-teman yang tertarik atau yang sudah mengambil program studi ini?
Berapakah biaya yang diperlukan untuk program studi ini?
Apakah saya benar-benar ingin belajar di universitas? Apakah selalu ada cara lain untuk mendapatkan pengetahuan yang saya butuhkan?
Apakah saya memiliki latar belakang dan hasil akademis yang baik untuk menujang keingian saya untuk mengambil program studi ini di universitas?
PROGRAM STUDI YANG DIAKUI DI NEGARA ANDA
Walaupun tidak mudah untuk mengetahui program studi yang sudah diakui di negara asal Anda, tetapi Anda perlu untuk mengetahui tentang hal ini karena ini menyangkut masa depan Anda di dalam mencari pekerjaan di negara asal Anda setelah Anda lulus dari program studi tersebut.  Dan apa yang terjadi jika Anda harus kembali ke negara  Anda sebelum Anda menyelesaikan program studi Anda? Apakah program studi ini dapat dilanjutkan di negara asal Anda dengan mentransfer indeks prestasi Anda dari universitas yang Anda tinggalkan ini?
Silahkan hubungi konselor AUG untuk informasi lebih lanjut dan untuk mendapatkan informasi untuk menentukan universitas pilihan.
Daftar Program Studi yang mungkin menarik minat ANDA :
1.      Ilmu Pertanian, Hewan dan Lingkungan Hidup
2.      Arsitektur dan Ilmu Bangunan
3.      Ilmu Sosial dan Budaya
4.      Ilmu Bisnis dan Perdagangan
5.      Ilmu Komunikasi dan Seni Rupa
6.      Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
7.      Ilmu Pendidikan
8.      Ilmu Teknik
9.      Ilmu Kesehatan dan Perawat
10.  Hukum
11.  Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Gigi
12.  Ilmu Farmasi dan Kedokteran

5.      Pilihan Setelah Lulus Sekolah
Mendengar dan melihat bahwa kita lulus ujian sekolah tentu bangga dan bahagia. Tapi berapa banyak dari lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan studi ke tingkat Strata Satu (S1) karena alasan ekonomi?
Karena alasan ekonomi tersebut, maka banyak dari mereka langsung mencari kerja untuk meringankan beban mereka. Sebelum mulai melamar pekerjaan alangkah baiknya apabila kamu mengetahui minat dan kepribadian kamu, sehingga kamu senang dengan pekerjaan kamu nantinya. Beberapa hal berikut semoga membantu dan sebagai tambahan pertimbangan pilihan kamu setelah lulus SMA :
    Coba ketahui minat dan kepribadian kamu dengan mengikuti tes minat dan kepribadian online. Silahkan googling sendiri yaa. Dengan mengetahui minat dan kepribadian yang kamu miliki, kamu dapat memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat, hobi dan kepribadian kamu.
    Sebelum mengajukan lamaran pekerjaan, bacalah persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan perusahaan. Pekerjaan tersebut mengharuskan pelamarnya berijazah minimal S1 apa tidak, dan lain sebagainya. Carilah pekerjaan yang tidak membutuhkan gelar sarjana, contohnya perusahaan yang menawarkan magang terlebih dahulu sebelum bekerja.
    Ikut kursus sesuai minat dan kepribadian dari hasil tes kepribadian dan minat pada nomor satu diatas. Siapa tahu setelah ikut kursus kamu dapat membuka lapangan pekerjaan, paling tidak pekerjaan buat diri kamu sendiri bukan?
    Kalau kamu suka pendidikan militer, tidak ada salahnya daftar militer. Dari pendidikan militer kamu akan dilatih berbagai macam ketrampilan, berdisiplin dan bekerja keras. Selain itu kamu akan mendapatkan bayaran dari kemiliteran selama pendidikan militer, enak-kan belajar ketrampilan dibayar pula.
    Menjadi wirausaha mandiri. Apa keuntungan menjadi wirausaha mandiri? dengan menjadi wirausaha mandiri kamu mempunyai dan bisa mengontrol waktu kamu sendiri. Apabila menjadi wirausaha mandiri menjadi pilihan kamu setelah lulus SMA, maka kamu harus disiplin, serius dan fokus pada usaha baru kamu. Ingat bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih dengan mudah tanpa disiplin, serius dan tekun menjalaninya.



      6.  SETELAH LULUS SMA KEMANA
M. Musrofi
Saat ini, para siswa kelas 3 SMA mulai memikirkan kelanjutan pendidikannya.  Begitu juga dengan orang tua siswa. Tidak sedikit antara orang tua dan anak yang konflik akibat pilihan siswa berbeda dengan pilihan si anak.
Karena itu langkah pertama dalam proses pemilihan kelanjutan pendidikan tersebut adalah orang tua dan anak menyamakan persepsi lebih dahulu mengenai apa dasar yang paling penting dalam pemilihan kelanjutan pendidikan tersebut.  Menurut saya, dasar pemlihan kelanjutan pendidikan yang paling penting adalah kesesuaian antara bakat (talents) dan minat (passion) dengan jurusan atau program studi yang akan dipilih. Mengapa demikian? Begitu panjang lebar alasannya, yang tidak mungkin diurai di artikel ini.
Namun, dari sekian banyak alasan tersebut ada beberapa alasan yang bisa ditulis di sini, yakni:
Hasil penelitian Stanley menunjukkan bahwa 81% dari 733 pengusaha dan profesional sukses memilih profesi, karir, atau usaha yang memungkinkan penggunaan bakat atau potensi mereka sepenuhnya. Juga menurut ahli psikologi bisnis Butler & Waldroop yang mengatakan bahwa,” Jika Anda mengubah bakat menjadi aktivitas bisnis atau profesi, maka Anda telah menemukan jenis bisnis atau profesi terbaik.”
Setelah ada persamaan persepsi mengenai dasar pemilihan kelanjutan pendidikan tersebut, maka langkah kedua adalah orang tua dan anak berusaha semaksimal mungkin untuk mengenali apa bakat dan minat si anak. Ada yang mudah mengenali bakat dan minat, ada juga yang sangat sulit mengenalinya.
Ada sebuah kasus nyata, dimana kedua orang tua dan anaknya menemui saya. Orang tua si anak, terutama, ibunya, sangat menginginkan agar anaknya kuliah di program studi kedokteran. Tetapi si anak merasa kurang “sreg” dengan keinginan orang tua tersebut.
Setelah diskusi dengan kami cukup lama, maka akhirnya si orang tua dan anak memiliki persepsi bahwa yang paling penting adalah kesesuaian bakat dan minat si anak dengan pilihan program studi.
Nah, setelah ada kesamaan persepsi barulah si orang tua dan anak berupaya mengenali bakat dan minat si anak. Setelah diskusi lagi, ternyata si anak lebih berbakat dan berminat di jurusan atau program studi arsitek. Kemudian dengan kata-kata yang tulus akhirnya ibu si anak tadi mengatakan,”Kalau begitu, saya berharap agar menantu saya saja nanti yang dokter…”
Langkah ketiga adalah bahwa yang penting bukan memilih perguruan tinggi mana, tetapi yang dijadikan prioritas pilihan adalah jurusan atau program studi. Karena tidak sedikit para lulusan SMA yang lebih memilih perguruan tinggi dari pada jurusan. Para lulusan SMA yang “frustasi”, sering mengatakan“yang penting bisa diterima di perguruan tinggi ‘X’, tidak peduli jurusan atau program studi apa.” Nampaknya –meski dalam kondisi frutasi- kata-kata ini perlu diubah menjadi “yang penting adalah memilih jurusan atau program studi yang sesuai bakat dan minat, tidak peduli di perguruan tinggi apa.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar