Tips
Mengambil Keputusan
Langkah
pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang sedang
kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai
setelah kamu mengambil keputusan.
Secara umum ada 2 jenis keputusan:
Secara umum ada 2 jenis keputusan:
1. Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu
membeli mobil atau haruskah kamu berganti pekerjaan.
2. Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil
jenis apa yang akan kamu beli atau pekerjaan apa yang terbaik buat kamu.
Ini
permulaan yang penting karena tujuan akhir akan mempengaruhi caramu dalam
bertindak dan berpikir. Berikan tenggat waktu (deadline) kapan kamu harus
mengambil keputusan untuk memastikan kamu tidak terlalu lama fokus di satu
masalah tanpa memperdulikan masalah yang lain.
2. Cari informasi yang tepat
Informasi
adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini yang
mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca
literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik
yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu
informasi pada orang yang salah atau meminta sarat dari orang yang tidak
berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari
orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang
tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak
diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.
3. Mencari opsi dan kemungkinan yang ada
dari berbagai sudut pandang
Dalam
mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada
terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi
setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah
tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box
awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada,
namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja
berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.
4. Menganalisis tiap kelebihan dan
kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan
logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau
keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk
akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan
ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah
pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri.
5. Jangan mencoba untuk sempurna
Banyak
orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus tahu
bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang
berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan,
kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat
berharga
6. Lakukan, meskipun keputusanmu sulit
Seringkali,
kamu harus menghadapi situasi sulit untuk mengambil suatu keputusan. Jika kamu
menghadapi situasi semacam itu, jangan terus menghindar karena kamu hanya
menambah masalah. Keputusan seperti apakah kamu harus mengakhiri sebuah
hubungan atau apakah kamu harus berganti pekerjaan, memang bukan keputusan yang
mudah namun kamu tetap harus membuat suatu keputusan tegas agar kamu tidak
berlama-lama berkonsentrasi di satu situasi dan mengabaikan masalah lain yang
menunggu keputusanmu juga.
Setelah
kamu membuat sebuah keputusan, bukan berarti pekerjaanmu selesai disitu saja.
Kamu harus memonitor dan mengevaluasi dampak dan efek nyata dari keputusan yang
sudah kamu buat. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasimu,
kamu bisa memutar jalan dan mengambil jalan yang lain. Tidak ada kata terlambat
untuk memperbaiki diri.
sumber :
-
Salusu, J. (1996). Pengambilan Keputusan Stratejik. Ujung Pandang: Rasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar